Sistem Informasi Akuntansi
Nama Penyusun:
GITA SINTYA
(14320078)
Fakultas Ekonomi Akuntansi S-1 (Pagi)
UNIVERSITAS
TAMA JAGAKARSA
JAKARTA
2016
Jl. Letjen T.B Simatupang No. 154 Tanjung Barat-Jakarta Selatan 12530
Tlp. (021) 7890965, 7890634, 7890634
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
- Pengertian Sistem
Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern
Suatu perencanaan yang meliputi struktur
organisasi dan semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan
di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik
perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong
efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah
ditetapkan.
Dari definisi di atas dapat kita lihat bahwa tujuan adanya
pengendalian intern :
1. Menjaga kekayaan organisasi.
2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian
intern dapat dibagi menjadi dua yaitu Pengendalian
Intern Akuntansi (Preventive Controls) dan Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls).
Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk
mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga kekayaan
perusahaan dan memeriksa keakuratan data akuntansi. Contoh : adanya pemisahan
fungsi dan tanggung jawab antar unit
organisasi.
Pengendalian Administratif dibuat untuk
mendorong dilakukannya efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakkan
manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian akuntansi) Contoh :
pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk kemudian diambil
tindakan.
- Tujuan
Pokok Pengendalian Intern :
·
Menjaga kekayaan organisasi.
·
Memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi.
·
Mendorong efisiensi.
·
Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
- Komponen
Pengendalian Intern
Committee
of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO) memperkenalkan
adanya lima komponen pengendalian intern yang meliputi Lingkungan Pengendalian
(Control Environment), Penilaian Risiko (Risk Assesment), Aktivitas
Pengendalian (Control Procedure), Pemantauan (Monitoring), serta Informasi dan
Komunikasi (Information and Communication).
- Lingkungan
Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian
perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya
pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah filosofi manajemen
(manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan)
dan gaya operasi manajemen (manajemen yang progresif atau yang konservatif),
struktur organisasi (terpusat atau ter desentralisasi) serta praktik
kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar
keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
Pengendalian
internal vs pengendalian manajemen:
a. Pengendalian
internal
·
pengendalian manajemen terdiri dari
pengendalian intern dan ekstern
·
lebih menekankan pd tujuan perusahaan dan
menghubungkan pengendallian manajemen untuk mencapai tujuan
·
meliputi produksi, transportasi dan riset
perusahaan.
b. Pengendalian
manajemen
·
mengendalikan terdiri dari pengendalian
administratif dan pengendalian akuntansi
·
menekankan pada pengendalian terhadap
mengamankan aktiva perusahaan dengan melakukan pecatatan akuntansi memadai
·
meliputi akuntansi meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dan taat pd hukum yang berlaku.
COSO memperkenalkan lima komponen pengendalian
intern sebagai pembaharuan dari pengendalian manajemen, pengendalian manajemen
lebih menekankan terhadap prosedur, sementara pengendalian intern lebih menekankan
peran manusia/pelaku dibandingkan serangkaian prosedur.
- Penilaian
Risiko (Risk Assesment)
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi
apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang
berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko
yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di
perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.
- Prosedur
Pengendalian (Control Activities)
Prosedur pengendalian ditetapkan
untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan
perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan
kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
·
Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti
wajib.
·
Pelimpahan tanggung jawab.
·
Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan
terkait.
·
Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset
dan operasional.
- Pemantauan
(Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern
akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian.
Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus
atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat
dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan
yang diberikan oleh sistem akuntansi.
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan
secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior,
struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal
adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern.
Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern
sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan.
- Informasi
dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan
elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi
tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan
monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin
ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada
perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar
perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai
standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada
pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
- Unsur
Pokok Sistem Pengendalian Internal
·
Struktur organisasi yg memisahkan tanggung
jawab & wewenang secara tegas
·
Sistem otorisasi & prosedur pencatatan
·
Praktik yg sehat
·
Karyawan yg mutunya sesuai dgn tanggung
jawabnya
Unsur Sistem Pengendalian Intern dalam
Lingkungan Pengolahan Data Elektronik
- Elemen
Pengendalian Internal
1. Lingkungan
Pengendalian
2. Sistem
Akuntansi
3. Prosedur
Pengendalian
- Lingkungan
Pengendalian
Lingkungan Pengendalian dari suatu
organisasi menekankan pada berbagai macam faktor yang secara bersamaan
mempengaruhi kebijakan dan prosedur pengendalian.
- Filosofi
dan Gaya Operasional Manajemen
Filosofi
adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan
karyawannya. (menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang tidak dikerjakan)
Gaya
Operasional mencerminkan ide manajer tentang bagaimana
kegiatan operasi suatu perusahaan harus dikerjakan (Filosofi perusahaan
dikomunikasikan melalui gaya operasi manajemen)
- Struktur
Organisasi
Salah satu elemen kunci dalam lingkungan
pengendalian adalah struktur organisasi. Struktur Organisasi menunjukkan pola
wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam suatu perusahaan. (Desentralisasi
maupun sentralisasi)
- Dewan
Komisaris Dan Audit Komite
Dewan komisaris merupakan penghubung antara
pemegang saham dengan pihak manajemen perusahaan. Pemegang saham mempercayakan
pengendalian atas manajemen melalui dewan komisaris. (jadi semuanya tergantung
dari dewan komisaris)
Komite audit dibentuk oleh dewan komisaris
untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian operasional
perusahaan.
- Metode
Pendelegasian Wewenang Dan Tanggung Jawab
Metode pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab mempunyai pengaruh yang penting dalam lingkungan pengendalian. Biasanya
metode ini tercermin dalam suatu bagan organisasi.
- Metode
Pengendalian Manajemen
Lingkungan pengendalian juga dipengaruhi oleh
metode pengendalian manajemen. Metode ini meliputi pengawasan yang efektif
(melalui peranggaran), laporan pertanggung jawaban dan audit internal.
- Kebijakkan
dan praktik kepegawaian
Kebijakan dan praktek yang berhubungan dengan
perekrutan, pelatihan, evaluasi, penggajian dan promosi pegawai, mempunyai
pengaruh yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan sebagaimana juga
dilakukan dalam meminimumkan resiko.
- Pengaruh
Ekstern
Organisasi harus mematuhi aturan-aturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah maupun pihak yang mempunyai juridiksi atas
organisasi. Hal tersebut sangat berpengaruh pada pengendalian intern
perusahaan.
- Sistem
Akuntansi
Sistem
akuntansi tidak hanya digunakan untuk menghasilkan laporan keuangan saja,
tetapi juga menghasilkan pengendalian manajemen.
- Prosedur
Pengendalian
Prosedur pengendalian merupakan
kebijakan dan aturan mengenai kelakuan karyawan yang dibuat untuk menjamin
bahwa tujuan pengendalian manajemen dapat tercapai.
Secara
umum prosedur pengendalian yang baik terdiri dari :
- Penggunaan
Wewenang Secara Tepat
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya
terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk
menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu dalam organisasi
harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi. Dengan adanya pembagian wewenang ini akan
mempermudah jika akan dilakukan audit trail, karena otorisasi membatasi
aktivitas transaksi hanya pada orang-orang yang terpilih. Otorisasi mencegah
terjadinya penyelewengan transaksi kepada orang lain.
- Pembagian
Tugas
Pembagian tugas memisahkan fungsi operasi dan
penyimpanan dari fungsi akuntansi (pencatatan). Dan suatu fungsi tidak boleh
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
Dengan pemisahakn fungsi operasi dan
penyimpanan dari fungsi pencatatan, catatan akuntansi yang disiapkan dapat
mencerminkan transaksi yang sesungguhnya terjadi pada fungsi operasi dan fungsi
penyimpanan. Jika semua fungsi disatukan, akan membuka kemungkinan terjadinya
pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak terjadi, sehingga informasi
akuntansi yang dihasilkan tidak dapat dipercaya kebenarannya, dan sebagai
akibatnya kekayaan organisasi tidak terjamin keamanannya.
- Dokumen
dan Catatan yang Memadai.
Prosedur harus mencakup perancangan dan
penggunaan dokumen dan catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya
pencatatan transaksi dan kejadian secara memadai. Selanjutnya dokumen dan
catatan yang memadai akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat
dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan dan biaya suatu
organisasi.(biasanya dilakukan berdampingan dengan penggunaan wewenang secara
tepat)
- Keamanan
yang memadai Terhadap aset dan catatan.
Keamanan yang memadai meliputi pembatasan akses
ke tempat penyimpanan aset dan catatan perusahaan untuk menghindari terjadinya
pencurian aset dan data/informasi perusahaan.
- Pengecekan
independen terhadap kinerja
Semua catatan mengenai aktiva yang ada harus
dibandingkan (dicek) secara periodik dengan aktiva yang ada secara fisik.
Pengecekkan inni harus dilakukan oleh suatu unit organisasi yang independen
(selain unit fungsi penyimpanan, unit fungsi operasi dan unit fungsi
pencatatan) untuk menjaga objektivitas pemeriksaan.
- Langkah
Penyusunan Pengendalian Intern Akuntansi
Penjelasan
& Rincian
Sistem Pengendalian Akuntansi
© 1. menjaga kekayaan perusahaan
§ a. penggunaan kekayaan perusahaan hanya melelui
sistem otorisasi yg telah ditetapkan
¨ (1)
pembatasan akses langsung thd kekayaan
¨ (2)
pembatasan akses tidak langsung thd kekayaan
§ b. pertanggung-jawaban kekayaan perusahaan yg
dicatat dibandingkan dgn kekayaan yg sesungguhnya ada
¨ (1) pembandingan secara periodik antara catatan
akuntansi dgn kekayaan yg sesungguhnya ada
¨ (2) rekonsiliasi
antara catatan akuntansi yg diselenggarakan
© 2. mengecek ketelitian & keandalan data akuntansi
§ a. pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yg
telah ditetapkan
¨ (1) pemberian otorisasi oleh pejabat yg berwenang
¨ (2) pelaksanaan transaksi sesuai dgn otorisasi yg
diberikan oleh pejabat yg berwenang
§ b. pencatatan transaksi yg terjadi dalam catatan
akuntansi
¨ (1) pencatatan semua transaksi yg terjadi
¨ (2) transaksi yg dicatat adalah benar-benar
terjadi
¨ (3) transaksi dicatat dalam jumlah yg benar
¨ (4) transaksi dicatat dalam periode akuntansi yg
seharusnya
¨ (5) transaksi dicatat dgn penggolongan yg
seharusnya
¨ (6) transaksi dicatat & diringkas dgn teliti
Sistem Pengendalian Intern ( SPI )
ª 1. struktur
organisasi yg memisahkan tanggung jawab & wewenang secara tegas
ª 2. sistem
otorisasi & prosedur pencatatan
ª 3. praktik yg
sehat
ª 4. karyawan yg
mutunya sesuai dgn tanggung jawabnya
Unsur SPI ( contoh pada Sistem Pembelian )
ª 1. struktur organisasi yg
memisahkan tanggung jawab & wewenang secara tegas
a. dibentuk
unit organisasi Bagian Gudang, Bagian Pembelian, Bagian Penerimaan, Bagian Utang, dan Bagian Kartu
Persediaan
b. Bagian Pembelian terpisah dari
Bagian Penerimaan
c. Bagian
Pembelian & Bagian Penerimaan terpisah dari Bagian Utang & Bagian Kartu
Persediaan
ª 2. sistem otorisasi & prosedur pencatatan
a.
otorisasi surat permintaan pembelian oleh Kepala Bagian Gudang
b.
otorisasi surat order pembelian oleh Kepala Bagian Pembelian
c.
otorisasi laporan penerimaan barang oleh Kepala Bagian Penerimaan
d.
otorisasi bukti kas keluar oleh Kepala Bagian Utang
ª 3. praktik yg sehat
a. surat
permintaan pembelian, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, &
bukti kas keluar bernomor urut tercetak, dan pemakaiannya
dipertanggung-jawabkan
b.
rekonsiliasi periodik antara catatan persediaan dgn fisik persediaan yg ada di
gudang
ª 4. karyawan yg mutunya sesuai dgn tanggung jawabnya
( tidak dirinci karena unsur ini bersifat umum yg berlaku
untuk semua transaksi )
- Pengendalian Internal pada Lingkungan Pemrosesan Data Elektronik
Sistem pengendalian intern dalam
perusahaan yang menggunakan manual system dalam akuntansinya lebih
menitikberatkan pada orang yang melaksanakan sistem tersebut (People Oriented).
Jika komputer yang digunakan
sebagai alat bantu pengolahan data, akan terjadi pergeseran dari sistem yang
berorientasi pada orang ke sistem yang berorientasi pada komputer (Computer
Oriented).
Pengendalian Intern Akuntansi
dalam lingkungan Pemrosesan Data Elektronik dibagi menjadi Pengendalian Umum
dan Pengendalian Aplikasi.
- Pengendalian Umum
Pengendalian umum merupakan
standart dan panduan yang digunakan oleh karyawan untuk melakukan fungsinya.
Unsur pengendalian umum ini meliputi : Organisasi, prosedur dan standar untuk
perubahan program, pengembangan sistem dan pengoperasian fasilitas pengolahan
data.
Organisasi
Dalam manual sistem, pengendalian
dilaksanakan dengan memisahkan fungsi fungsi pokok (operasi, penyimpanan dan
akuntansi). Suatu transaksi akan dilaksanakan oleh fungsi operasi jika ada
otorisasi dari yang berwenang, hasil transaksi akan disimpan oleh fungsi
penyimpanan, dan transaksi yang terjadi akan dicatat oleh fungsi akuntansi.
Dalam
sistem komputer, fungsi pokok tersebut seringkali digabung dalam wujud program
komputer, sehingga penggabungan ketiga fungsi tersebut memerlukan metode
pengendalian yang khusus.
Contoh,
dalam sistem manual persediaan barang, pemisahan dilakukan dalam fungsi operasi
(pembelian) dan fungsi penyimpanan (gudang) dengan fungsi akuntansi (pencatatan
persediaan) sehingga pada akhir periode dapat dilakukan pengecekkan silang
antar fungsi untuk mengetahui jumlah sisa persediaan. Dalam sistem komputer,
program komputer dirancang untuk membuat keputusan kapan persediaan harus
dipesan, dan sekaligus dapat menerbitkan dokumen Pesanan Pembelian.Jika barang
sudah diterima, maka komputer melakukan pencatatan terhadap barang yang
diterima dan membuat dokumen laporan penerimaan barang.
Struktur organisasi departemen pengolahan data elektronik
Untuk
menciptakan sistem pengendalian intern dalam lingkungan PDE, maka perlu
diadakan pemisahan fungsi-fungsi berikut :
a. Fungsi perancangan sistem
dan penyusunan program.
b. Fungsi operasi fasilitas
pengolahan data.
c. Fungsi penyimpanan program
dan kepustakaan.
Pemisahan tesebut
dilakukan dengan tujuan :
a. Pemisahan ini akan menciptakan cross check terhadap
ketelitian dan kewajaran terhadap perubahan yang dimasukkan kedalam sistem.
b. Untuk mencegah seseorang
yang tidak berhak untuk mengakses komputer.
c. Untuk mendorong efisiensi
karena adanya spesialisasi.
Pengendalian terhadap
sistem dan program
Pengendalian umum yang bersangkutan terhadap sistem dan
program meliputi :
a. Prosedur penelaahan dan
pengesahan sistem baru.
b. Prosedur pengujian program.
c. Prosedur pengubahan
program.
d. Dokumentasi.
Pengendalian terhadap
fasilitas pengolahan data
Fasilitas pengolahan data meliputi empat bidang utama :
a. Operasi konversi data.
b. Operasi Komputer.
c. Perpustakaan.
d. Fungsi Pengendalian.
Kegiatan konversi data terdiri dari pengubahan data dari
dokumen sumber kedalam bentuk yang dapat dibaca komputer baik dengan metode
batch maupun online processing.
Pengendalian terhadap
operasi komputer meliputi :
Akses ruangan komputer yang
terbatas, pembuatan instruksi yang jelas mengenai perubahan data dokumen sumber
jadi machine-readable form, password yang digunakan untuk mengatur penggunaan
komputer.
Pengendalian terhadap arsip data
dan program yang disimpan harus dilakukan oleh karyawan perpustakaan dalam
tempat yang terlindung dengan baik, meliputi : prosedur dalam penyimpanan,
penjagaan keamanan fisik terhadap arsip komputer, prosedur pembuatan backup,
pengendalian terhadap penggunaan arsip yang disimpan dalam perpustakaan
- Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi (
application control) adalah sistem pengendalian intern komputer yang berkaitan
dengan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah ditentukan (setiap aplikasi
berbeda karakterisik dan kebutuhan pengendaliannya).
Tujuan :
- menjamin bahwa semua
transaksi yg telah diotorisasi telah diproses sekali saja secara lengkap
- menjamin bahwa data
transaksi lengkap & teliti
- menjamin bahwa
pengolahan data transaksi benar & sesuai dgn keadaan
- menjamin bahwa hasil
pengolahan data dimanfaatkan untuk tujuan yg telah ditetapkan
- menjamin bahwa aplikasi
dapat terus-menerus berfungsi
Pengendalian aplikasi ada dua, yaitu :
- Pengendalian Preventif
bertindak
sebagai petunjuk untuk membantu sesuatu terjadi seperti yang seharusnya terjadi
Unsur – unsur
pengendalian preventif :
1.
Otorisasi data sumber
2.
Konversi data
3.
Penyiapan data sumber
4.
Turnaround document
5.
Formulir bernomor urut cetak
6.
Validasi masukan
7.
Pemutakhiran arsip dengan komputer
8.
Pengendalian terhadap pengolahan data
- Pengendalian Detektif
pengendalian
detektif tidak akan mencegah terjadinya masalah, namun akan memberi petunjuk
dimana letak terjadinya masalah
Contoh: data
transmission, control register, control totals, dokumentasi, dan testing